Prospek ekonomi Indonesia 2023

Richard Burrage
Oct 13, 2023

Prospek ekonomi Indonesia 2023

Prospek Ekonomi Indonesia 2023 mengeksplorasi lima alasan Indonesia akan makmur dalam satu dekade mendatang.

Perekonomian Indonesia berada pada jalur yang benar. Data PDB Q2 2023 menunjukkan pertumbuhan sebesar 5% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Indonesia tidak hanya bangkit kembali ke tingkat sebelum pandemi, tetapi juga melampauinya. Seiring berkembangnya dunia usaha, begitupula jumlah tenaga kerja yang dapat mereka pekerjakan juga meningkat. Hal ini memungkinkan angkatan kerja Indonesia yang berjumlah besar untuk berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ini. Pertumbuhan populasi muda dan perkotaan yang terus meningkat juga memainkan peran penting dalam proses ini.

Bacaan 5 menit

Kenny Tirtawirya

Indonesia kini kembali terbuka untuk wisatawan internasional; jumlah kunjungan meningkat sebesar 250% dibandingkan tahun lalu. Ini merupakan dorongan besar bagi perekonomian. Bisnis digital secara bertahap menjadi hal yang umum, dengan konsumen berbondong-bondong menggunakan platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia yang sedang naik daun. Masa-masa yang menarik bagi Indonesia.

Cimigo memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia akan terus tumbuh dalam sepuluh tahun ke depan. Ada lima pendorong pertumbuhan yang telah kami identifikasi.

Prospek ekonomi Indonesia 2023

Ini menjelaskan lima alasan mengapa Indonesia akan berkembang dalam dekade mendatang:

  1. Keunggulan demografis: tenaga kerja yang besar dengan rasio ketergantungan yang rendah.
  2. Laju pertumbuhan PDB telah pulih ke tingkat sebelum pandemi dengan tren positif.
  3. Sentimen bisnis yang positif dan peningkatan investasi.
  4. Pemulihan ritel yang berkelanjutan.
  5. Ekonomi digital dan e-commerce yang berkembang pesat.

Unduh laporannya di sini

1. Keunggulan demografis: tenaga kerja yang besar dengan rasio ketergantungan rendah

Indonesia adalah negara yang luas, dengan populasi hampir 300 juta penduduk, dengan tingkat pertumbuhan positif sebesar 1,13%. Sekitar separuh dari jumlah tersebut adalah penduduk usia kerja. Rasio ketergantungan yang rendah sebesar 0,6 per orang yang bekerja mengindikasikan pasokan tenaga kerja yang substansial, dengan sebagian besar berusia relatif muda (44% berusia 20-39 tahun).

Penduduk usia produktif dan perkotaan di Indonesia

Selain itu, terjadi urbanisasi yang berkelanjutan pada individu-individu dalam usia produktif. Oleh karena itu, tantangan selanjutnya adalah mempersiapkan mereka dengan kualifikasi dan keterampilan yang diperlukan.

2. Laju pertumbuhan PDB telah pulih dengan tren positif

Pada Q2 tahun 2023, Indonesia mencatat pertumbuhan PDB sebesar 5,2% dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun 2022. Produksi industri tumbuh sebesar 4,9%, dan Purchasing Manager Index (PMI) sektor manufaktur meningkat sebesar 5% (Juni ’23 vs Juni ’22). Investasi dari luar Indonesia mengalami peningkatan, dengan lonjakan sebesar 47% dalam penyaluran investasi asing langsung. Namun, surplus perdagangan mengalami penurunan akibat berkurangnya total nilai ekspor dan impor sebesar masing-masing 18% dan 6%.

Performa ekonomi Indonesia

Meskipun mengalami beberapa kemunduran, diperkirakan bahwa Indonesia akan tetap berada dalam tren positif secara keseluruhan dan mengalami peningkatan PDB sekitar 5% pada tahun 2024.

Unduh laporannya di sini

Kemajuan ekonomi dan konsumen di Indonesia

Hingga akhir tahun 2022, Indonesia dengan PDB sebesar US$1,31 triliun menduduki peringkat ke-16 sebagai ekonomi terbesar di dunia. Namun, Indonesia masih merupakan negara berkembang. PDB per kapita hanya sekitar US$4.783, jauh lebih rendah dibandingkan beberapa negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Hanya 49% dari orang dewasa yang berusia 18 tahun atau lebih yang memiliki rekening bank, meskipun tingkat penetrasi internet mencapai 78%. Meskipun demikian, pasar konsumen Indonesia tetap menarik bagi para pengiklan, yang menghabiskan sekitar US$19 miliar pada tahun 2022.

erkembangan terbaru ekonomi Indonesia

Sektor-sektor yang paling berkontribusi terhadap PDB Indonesia

Dalam hal kontribusi terhadap PDB, sektor-sektor yang paling berperan adalah sektor manufaktur, pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Nilai ekspor dari tiga sektor pertama telah berkembang pesat selama dua tahun terakhir. Terutama, minyak kelapa sawit dan kopi yang termasuk barang-barang ekspor terbesar Indonesia. Meskipun terjadi penurunan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, Indonesia berusaha keras mencapai target surplus perdagangan sebesar US$38,5 miliar untuk tahun 2023.

Pertumbuhan PDB di Indonesia berdasarkan sektor

Selain itu, terdapat sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan yang signifikan: sektor transportasi & pergudangan serta akomodasi & F&B (makanan & minuman). Jumlah kendaraan yang beroperasi di Indonesia terus meningkat, dan produksi kendaraan bermotor nasional juga tumbuh sebesar 8,3%. Berkenaan dengan sektor akomodasi dan F&B, jumlah kunjungan wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri ke Indonesia telah meningkat dalam satu tahun terakhir. Kedatangan wisatawan internasional meningkat sebesar 250%, sementara kunjungan wisatawan domestik meningkat sebesar 13%. Tingkat hunian hotel berbintang mencapai 47% dengan pertumbuhan sebesar 3,75%, terutama didorong oleh hotel berbintang 4 dan 5. Orang-orang memilih Indonesia sebagai tujuan liburan mereka, dan hal ini tidak terbatas pada Bali saja. Menariknya, Riau dan Jambi juga mengalami pertumbuhan lebih dari 5% dalam jumlah kunjungan wisata.

Unduh laporannya di sini

3. Sentimen bisnis positif dan peningkatan investasi

Para pengusaha di Indonesia menunjukkan rasa percaya diri yang meningkat sebagaimana ditunjukkan oleh peningkatan Indeks Kecenderungan Bisnis (Business Tendency Index – BTI) sebesar 18% selama Q2 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sumber investasi relatif seimbang antara domestik dan internasional. Selain Jawa Barat, Sulawesi Tengah juga merupakan salah satu provinsi dengan nilai investasi yang signifikan.

Peningkatan Indeks Tendensi Bisnis di Indonesia

4. Pemulihan ritel yang berkelanjutan

Sektor ritel terus pulih, dengan nilai penjualan mencapai US$455 miliar. Angka ini kini lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi COVID-19. Namun, tingkat pertumbuhannya masih kecil, hanya sebesar 3% dari 2021 hingga 2022, sedikit di bawah tingkat inflasi sebesar 5,51% pada periode yang sama.

Pertumbuhan nilai penjualan ritel Indonesia

Unduh laporannya di sini

5. Ekonomi digital dan e-commerce yang berkembang pesat

Bisnis-bisnis sudah merambah ke ranah digital dan mereka yang telah melakukan hal tersebut, terus meningkatkan pengaruh mereka di dunia digital. Dari 2021 hingga 2022, terjadi peningkatan sebesar 22% dalam Nilai Barang Dagangan Bruto (Gross Merchandise Value – GMV) dalam ekonomi digital secara keseluruhan, menjadi indikasi jelas bahwa memiliki kehadiran digital memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang bagi bisnis. Sebanyak 63% penduduk Indonesia melakukan pembelian online setidaknya sekali seminggu, menempatkan Indonesia di peringkat ke-6 di dunia dalam hal ini. Platform e-commerce yang lebih disukai saat ini adalah Shopee dan Tokopedia.

Nilai GMV ekonomi digital dan e-commerce Indonesia

Unduh laporannya di sini

Prospek ekonomi Indonesia 2023

Akhir.

Kinerja Ekonomi Indonesia Q2 2024

Sep 10, 2024

Kinerja Ekonomi Indonesia Q2 2024 Kuartal kedua tahun 2024 menampilkan gambaran yang beragam,

Survei keuangan digital Indonesia: aplikasi e-wallet dan fitur paylater-nya

Aug 11, 2024

Aplikasi e-wallet sangat populer di Indonesia Digitalisasi adalah aspek yang tak terhindarkan dari

Produsen Mobil Beraksi di GIIAS 2024, Melawan Penurunan Industri di Indonesia

Jul 20, 2024

Industri otomotif Indonesia menghadapi penurunan di tengah meningkatnya persaingan Riset pasar