AI di mata orang Indonesia: Sekilas dari kehidupan sehari-hari

Cimigo
Jun 24, 2025

Kecerdasan Buatan (AI) tidak lagi menjadi konsep futuristik; kini AI telah menjadi bagian yang semakin nyata dalam rutinitas harian kita. Namun, bagaimana sebenarnya perasaan masyarakat terhadap teknologi ini? Survei terbaru oleh Cimigo memberikan gambaran tentang publik yang optimis namun tetap berhati-hati: mereka menganggap AI bermanfaat dan memberdayakan, tetapi tetap menyadari adanya kekhawatiran dan keterbatasan.

Sentimen umum: penasaran, waspada, dan sebagian besar positif

Pandangan secara umum cenderung positif: 49% responden merasa positif atau sangat positif terhadap keberadaan AI dalam kehidupan saat ini. 25% lainnya bersikap netral, sementara hanya 6% yang menyatakan pandangan negatif.

Alasan utama di balik optimisme ini bersifat praktis. Sebanyak 79% responden percaya bahwa AI membantu mempercepat pekerjaan, 64% menyatakan bahwa teknologi ini mempermudah kehidupan sehari-hari, sementara 57% melihatnya sebagai alat untuk meningkatkan pendidikan dan pengetahuan. Selain itu, 48% meyakini bahwa AI memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

Temuan ini menunjukkan bahwa semakin sering seseorang berinteraksi dengan AI, semakin mereka menghargai nilai fungsionalnya, terutama dalam membantu mereka bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras.

Temuan ini menunjukkan bahwa semakin sering seseorang berinteraksi dengan AI, semakin mereka menghargai nilai fungsionalnya, terutama dalam membantu mereka bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras.


Tingkat kesadaran dan penggunaan

Kesadaran terhadap AI di Indonesia tergolong tinggi. Teknologi AI yang paling dikenal antara lain adalah alat AI percakapan seperti ChatGPT atau Google Gemini (81%), penerjemah bahasa seperti Google Translate (63%), serta asisten virtual seperti Siri atau Alexa (55%). Menariknya, aplikasi AI yang lebih canggih pun cukup dikenal oleh masyarakat, termasuk mobil tanpa pengemudi (30%) dan AI untuk diagnosa medis (24%).

AI tidak hanya dikenal, tetapi juga aktif digunakan. Sebanyak 33% responden menyatakan menggunakan AI hampir setiap hari, dan 29% lainnya menggunakannya setidaknya seminggu sekali. Artinya, lebih dari 60% masyarakat telah berinteraksi dengan AI secara rutin. Hanya 17% yang jarang menggunakan, dan 5% belum pernah menggunakannya sama sekali.

Di antara kelompok non-pengguna, yang mayoritas berusia 40 tahun ke atas, hambatan utama dalam penggunaan AI meliputi kurangnya pemahaman tentang cara menggunakannya (50%), kekhawatiran terhadap keamanan data (39%), dan anggapan bahwa AI tidak relevan bagi mereka (39%).


Apa kata pengguna tentang pengalaman mereka menggunakan AI

Pengguna AI umumnya merasa puas dengan pengalaman mereka. Sebanyak 82% responden menyatakan cukup atau sangat puas, sementara hanya 4% yang menyatakan tidak puas. Sisanya, yaitu 14%, bersikap netral terhadap penggunaan AI.

Di antara para pengguna, alasan utama kepuasan mereka berpusat pada kemudahan dan peningkatan produktivitas:

  • 79% menghargai bahwa AI mempermudah mereka dalam mencari informasi.
  • 58% merasa AI membantu mereka menyelesaikan tugas dengan lebih cepat.
  • 42% menggunakannya untuk meningkatkan tulisan mereka, terutama dalam koreksi tata bahasa.
  • 33% menikmati rekomendasi konten yang dipersonalisasi.

Namun, masih ada beberapa kekhawatiran yang muncul:

  • 4% merasa bahwa data yang dihasilkan kurang akurat
  • 3% menyatakan bahwa hasilnya tidak selalu sesuai dengan instruksi.
  • 4% masih memiliki kekhawatiran terhadap privasi.


AI menjadi alat tepercaya, tetapi kemudahan dan kepercayaan tetap krusial

Survei ini menunjukkan bahwa AI semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, sebagai asisten yang membantu, alat pendidikan, dan pendorong produktivitas. Tantangan ke depan bukan meyakinkan orang tentang manfaatnya, melainkan bagaimana memudahkan akses, mengatasi isu kepercayaan dan privasi, serta membantu lebih banyak orang memahami potensinya.

Seiring dengan evolusi AI, kuncinya adalah membangun rasa percaya dan kemudahan penggunaan, terutama bagi mereka yang merasa tertinggal atau kewalahan oleh teknologi. Untuk saat ini, AI jelas meninggalkan jejaknya, satu perintah/prompt, satu terjemahan, atau satu balasan/respon cerdas dalam satu waktu.

AI di mata orang Indonesia: Sekilas dari kehidupan sehari-hari

Jun 24, 2025

Kecerdasan Buatan (AI) tidak lagi menjadi konsep futuristik; kini AI telah menjadi bagian yang

Tren konsumen Indonesia 2025

May 17, 2025

Tren Konsumen Indonesia 2025 menyoroti delapan alasan utama mengapa Indonesia siap untuk bangkit

Dibalut dengan cinta: Makna kue kaleng sebagai simbol kebersamaan di hari Lebaran

Apr 23, 2025

Tradisi manis yang tetap jadi favorit di momen Lebaran Walau Lebaran telah berlalu, kebiasaan